Sabtu, 25 Juni 2016

PROSTATOGRAFI

  •    Pengertian Prostatografi


      Prostatography merupakan suatu teknik pemeriksaan radiografi untuk melihat anatomi dari kelenjar prostat dengan menggunakan media kontras positif.  
     Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan karena selain kurang nyaman untuk pasien, pemeriksaan  kelenjar prostat sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan modalitas USG. Namun di beberapa rumah sakit masih dilakukan pemeriksaan prostatografi ini.

  • Anatomi

    Kelenjar prostat terletak tepat di bawah Vesica Urinaria (Kandung kemih) dan mengellilingi uretra posterior. kelenjar prostat memiliki berat +-3gram dan menghasilkan cairan semen akibat adanya hormon testosteron. kelenjar prostat biasanya akan mengalami pembesaran pada usia lebih dari 50 tahun dan akan menekan salurn kemihm sehingga peneluaran air seni akan lambat, (gejala Lower Urinary Tractus Symptomps = obstruktif, iritatif).

  • Indikasi :

  1. Hypertrophy Prostat, yaitu adanya pembengkakan pada kelenjar prostat.
  2. Urinary Retention, yaitu keadaan dimana buang air kecil yang tidak lancar.
  3. Adanya tumor 
  4. Adanya kelainan.

  • Patologi

  1. Hyperplasia , yaitu adanya pertumbuhan jaringan prostat yang kemudian akan mendesak uretra
  2. BPH (Benigna Prostato Hyperplasia) , yaitu adanya hyperplasia pada kelenjar periuretra yang menyebabkan jaringan prostat terdesak.
  3. Prostatitis, yaitu adanya peradangan kelenjar prostat akibat imfeksi. 
  4. Adanya kanker.

  • Pemeriksaan Medis:

  1. Pemeriksaan fisik.
  2. Tes PSA
  3. Tes darah
  4. Urinalisa
  5. Cystoscopy
  6. IVP
  7. BNO + Cystography
  8. Uretrocystography
  9. USG/MRI/CT Scan

Teknik Pemeriksaan:

Pemeriksaan prostatografi dapat dilakukan dengan beberapa proyeksi yaitu :
  • Proyeksi PA 
    Pasien diposiskan prone, dengan Central Poin pada 2 Inchi diatas sympisis pubis dan arah sinar 20 - 25 derajat cranially. Tujuan dari proyeksi ini adalah untuk menunjukkan adanya kalsifikasi serta enlargemen pada kelenjar prostat.
  • Proyeksi AP
     Posisi pasien supine (sama dengan pemeriksaan BNO), arahkan sinar 15 derajat caudally dengan sentrasi pada 1 Inchi di atas simpisis pubis. Tujuan ptoyeksi ini sama dengan proyeksi PA, yaitu untuk melihat danya kalsifikasi serta adanya enlargemen pada kelenjar prostat.
  • Cystouretrography & Vesiculography


Media Kontras

     Pada pemeriksaan prostatografi, bahan kontras yang digunakan adalah Iodin compound yang bersifat water soluble (mudah larut dengan air) . Tujuan penggunaan bahan kontras pada pemeriksaan ini adalah untuk mengisi vesica urinaria, dan melihat apakah ada penekanan pada vesica urinaria ynag disebabkan adanya pembengkakan pada eklenjar prostat.



Rabu, 08 Juni 2016

SEKILAS TENTANG IS (Intensifying Screen)

    Intensifying Screen atau yang lebih familiar dengan IS adalah bahan yang mampu menyerap radiasi dan memamcarkannya kembali dalam bentuk cahaya tampak. intensitas cahaya yang dipancarkan jumlahnya sama dengan intensitas rasiasi yang diterima IS tersebut. IS bersifat luminisensi, artinya menyerap dan mamancarkan kembali radiasi menjadi cahaya tampak.
Luminisensi terbagi menjadi 2, yaitu fosforisensi dan fluorosensi.
  1. Fosforisensi: Radiasi diserap terlebih dahulu kemudian baru dipancarkan menjadi cahaya tampak. Fosforisensi memiliki after glow, sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan IS.
  2. Fluorosensi:   Radiasi yang diterima akan langsung memancarkan cahaya tampak melalui proses eksitasi dan ionisasi.
Ada beberapa persyaratan untuk IS, yaitu:
  • Dapat menyerap radiasu yang cukup besar.
  • Mengeluarkan cahaya/warna tertentu (green / blue emitting ).
  • Memiliki afterglow yang singkat.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi IS, yaitu:
  1. Komposisi fosfor,:jika komposisi fosfor baik, maka efisiensi nya juga baik.
  2. Ketebalan lapisan fosfor : lapisannya yang tebal akan mengakibatkan intensitas yang tinggi tetapi detail yang rendah.
  3. Reflective layer : fungsinya menambha speed dan menurunkan resolusi.
  4. Cristal size : merupakan ukuran Kristal yang berhubungan dengan emisi pencahayaan.
  5. Konsentrasi fosfor : konsentrasi yang tinggi akan memberikan speed yang tinggi.
  6. Cat : berfungsi menyerap radiasi hambur.
Ada beberapa jenis IS, yaitu : Low Screen, Par screen, Fast Screen.
Efek penggunaan IS yaitu:
  • Ketidaktajaman gambar ; karenafactor intensifikasi yang digunakan tinggi, sehingga gambaran yang dihasilkan blurr. Hal ini disebabkan oleh pemakaian IS yang berarti mengurangi factor eksposi dan dosis radiasi terhadap pasien.
  • Mottle; merupakan adanya perbedaan densitas pada hasil radiografi. Hal ini disebabkan karena lapisan IS yang tidak rata serta pemancaran sinar X yang random yang mengakibatkan sinar yang sampai ke objek/ screen tidak sama rata di setiap bagian.
Mekanisme kerja IS:
        Energy radiasi diserap oleh IS lalu terlepas dari pita valensi yang akan menuju ke pita konduksi, lalu fosfor yang tidak murni akan ditarik kembali ke pita valensi dan pada proses ini terjadi pelepasan energy dalam bentuk cahaya tampak.
 
Semoga bermanfaat . . ^_^