Kamis, 21 Juli 2016

Patologi Sistem Persyarafan
Sistem saraf adalah sistem  organ pada makhluk hidup yang terdiri dari jutaan serabut saraf yang tersusun dari sel – sel syaraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indra, involuter organ atau jaringan tubuh, aktivitas motorik volunter, dan homeostatis berbagai proses fisiologis tubuh pada makhluk hidup.
Sistem saraf manusia memiliki struktur yang kompleks dengan berbagai fungsi yang berbeda dan saling mempengaruhi. Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti kontraksi otot atau peristiwa visceral yang berbeda, dengan cepat. Sistem saraf menerima ribuan informasi dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh (Syaifuddin. 2011).
Kerja sisitem saraf adalah  mengatur  aktivitas sensorik , perilaku instriktif dan dipelajari, organ dalam dan system- system dalam tubuh. Pentingnya fungsi ini akan menjadi jelas saat individu menderita kebutaan, kelumpuhan, atau kesullitan lain setelah trauma spinal ataupun stroke (Mrdiati, 2010).
Gangguan sistem saraf bisa terjadi pada sistem saraf pusat dan perifer. Dengan kata lain, otak, sumsum tulang belakag, saraf cranial, saraf perifer, akar saraf, system saraf otonom, neuromuscular junction, dan otot. Gangguan ini termasuk epilepsi, penyakit alzheimer dan dimensi lainnya, multiple sclerosis, penyakit perkinson, neuroinfections, tumor otak, gangguan traumatis dari system saraf saraf seperti tumor otak, dan gangguan neurologis (WHO,2014).
Gangguan sistem saraf yang terjadi pada manusia sangat beragam, tergantung jenis penyebabnya. Namun secara umum, penyebab gangguan pada system saraf bisa disebabkan karena benturan (trauma) benda – benda keras, paparan bahan kimia, toksikasi virus atau bakteri, dan adanya radang yang disebabkan oleh regenerasi sel saraf itu sendiri. Adapun gangguan sistem saraf yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
  • STROKE
Stroke (Cerebrovascular Accident/Cerebral Apoplexy) adalah kerusakan otak akibat tersumbatya atau pecahnya pembuluh darah otak.
  • POLIOMIELITIS
Poliomyelitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron – neuron motoris sistem saraf (otak dan medulla spinalis). Penyakit ini dibawa oleh sebuah agen pembawa yaitu Polio Virus (PV).
http://image.slidesharecdn.com/cnsinfections-100825092551-phpapp01/95/cns-infections-lecture-61-728.jpg?cb=1282728839
  • MIGRAIN
Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls (listrik) otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan).

  • PARKINSON
Parkinson merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamine pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat tetapi gemetaran iitu hilang sewaktu tidur, sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah – olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
  • TRANSEKSI
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medulla spinalis. Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
  • NEURASTHONIA
Neurasthonia merupakan penyakit lemah saraf yang ada karena pembawaan lahir, terlalu berat beban fikiran penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
https://yogacould.files.wordpress.com/2011/03/gangguanjiwa.jpg

  • NEURITIS
Neuritis adalah peradangan pada syaraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperrti  patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau desinfeksi vitamin B1, B6, B12.
  • AMNESIA
Amnesia adalah ketidak mampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau, biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.
  • CUTTER
Cutter merupakan kelainan dimana dimana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi , stres , atau bingung.

  • ALZHEIMER
Alzheimer atau pikun bukan penyakit menular , melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel – sel otak pada saat yang hamper bersamaan , sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai peyakit yang sinonim dengan orang tua.
  • BELL’S PALSY
Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah  satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (saraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan sebagainya. Beberapa  ahli menyatakan penyebab bell’s palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi.
  • DISLEKSIA
Disleksia atau dyslexia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dana menulis. Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalm beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental dyslexia diderita sepanjang hidup pasien dan biasnya bersifat genetik.
  • EPILEPSI
Epilepsi atau ayan merupakan penyakit karena dilepaaskannya letusan – letusan listrik ( impuls ) pada neuron – neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang – ulang tak beralasan. Pada penderita ayan, sinyal – sinyal yang berhubungn dengan perasaan pengelihatan , berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi seagaimana mestinya.
  • PARALISIS (KELUMPUHAN)
Kelumpuhan adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat adanya kerusakan pada otak.
https://obatlumpuhobatlumpuh.files.wordpress.com/2014/08/obat-lumpuh.jpeg
  • LEUKOARAIOSIS
Leukoariosis atau leukoencephalopathy atau biasa disebut juga White Matter Changes (WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub – cortical dari ganglia basal.
https://www.auntminnie.com/user/images/content_images/sup_mri/2012_08_13_13_30_07_811_Welker_leuko_450.jpg
  • PROGRESIVE MULTIFOCAL LEUKOENCEPHALOPATHY (PML)
PML adalah penyakit yang jarang dan fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakteristikkan sebagai kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang misalnya pada pasien yang terinfeksi HIV.
http://pmlconsortium.org/objects/images/healthcare-professionals_diagnosis_progression.jpg
  • LUMPUH OTAK
Lumpuh otak (Cerebral Palsy / spastic paralysis / spastic hemiplegia / spastic dispelgia / spastic quadriplegia) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, serta kemampuan berpikir.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMa5zc88ftPtU8FBBzRQcIuDWZbg9fhaXGBxjrbAAvMHWRwdv1R6ehluPEGHyH4yH0fKxmDVLKOCNBUJ5A34-WzlQOYF6IENw-nA2Ed3NAbIKI3aa5sUKgRbrDEvkaOv0KTttfLH2CICA/s320/otak+lumpuh.jpg
  • MENINGITIS
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung system saraf pusat (meningens). Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat – obatan tertentu.
  • PENYAKIT HUNTINGTON
Penyakit Huntington/chorea hunting/chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf dan disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
https://ghr.nlm.nih.gov/art/large/gene-mutation-that-causes-huntington-disease.jpeg
  • SINDROM MINAMATA
Sindrom minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa.
  • MULTIPLE  SCLEROSIS
Multiple sclerosis merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pda otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan myelin dan akson.

  • SINDROM KLEINE – LEWIN (KLS)
Klein – Lewin Syndrome adalah penyakit syaraf yang langka dimana penderita tidak bisa tertidur selama berjam – jam, berhari – hari, berminggu – minggu,  bahkan bisa berbulan – bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/ kambuh.

  • RABIES
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang dsiebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
https://ufhealth.org/sites/default/files/graphics/images/en/17261.jpg
  • RADANG OTAK
Radang otak / enchepalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang radang otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oeh bakteri).
http://pengobatanherbal.gov7.net/wp-content/uploads/2015/11/radanng-otak.jpg

  • SINDROM HOLMES – ADIE
Sindrom Holmes – Adie adalah sindrom  yang dikarenakan kerusakan pada serat pasca ganglionik pada sisem saraf parasimpatik pada mata dan ditandai dengan pupil yang dilatasi atau midriasis.
  • SINDROM ALICE di WONDERLAND (MIKROPSIA)
Sindrom alice adalah keadaan disorientasi saraf yang mempengaruhi persepsi penglihatan pada manusia, penderita sindrom ini kan merasa melihat rekannya , bagian tubuh dari hewan, manusia, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom alice di wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari mononucleosis atau dapat menyebabkan epilepsy sebagian kompleks dan akibat obat psikoaktif.
http://www.klinikherbaldunia.com/wp-content/uploads/2015/03/291-150x150.jpg
  • TUMOR OTAK
https://baptisthealth.net/en/health-services/gamma-knife/PublishingImages/Brain-Tumors.jpg
Tumor otak adalah poliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel – sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7 – 9 % dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antar lain:
  1. GLIOMA
Pada sel – sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel – sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
http://healthdrip.com/wp-content/uploads/2012/04/gliomas-brain-tumor.jpg

  1. ASTROCYTOMA
Pada sel – sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
https://baptisthealth.net/en/health-services/gamma-knife/PublishingImages/ANAPLASTIC-ASTROCYTOMA.jpg

  1. EPENDYMOMA
Pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang.
https://cern-foundation.org/wp-content/uploads/2014/01/PedBrainImage1.jpg https://cern-foundation.org/wp-content/uploads/imported/PedBrainImage3.jpg

  1. GLIOMA BATANG OTAK
Pada bagian otak yang berisi medulla oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq4evz4tWAUxNUgY25wIgi6PZNDhyphenhyphengGJdJ1Nt7QYN-GyNlaeSmkkfZFEiHxHhXcJ_bOHJmoVBR5Tc5XI6rE5aKGR-0pO7Ry_8UJwHw5uAt-0e_qfqtMOfO-ZKdDuefcTbHmzQ7R0S_f8GY/s1600/CDR686379-750.jpg

  1. MEDULLOBLASTOMA
Pada otak kecil dan menyebar dengan  cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di jaringan cerebro – spinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak.
http://vectorblog.org/wp-content/uploads/2012/09/medulloblatoma-illustration-final.jpeg
  1. MENINGIOMA
Pada meninges atau membran otak dan sum – sum tulang belakang. Meningoma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terambat terdeteksi.
http://www.newandlivingway.in/wp-content/uploads/2014/09/Meningioma.jpg
  1. NEURINOMA
Biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf cranial ke VIII, yang menyampaikan indra pendengaran dan keseimbangan paling terpengaruh. Neuromia tidak membentuk metastasis.
http://www.my-personaltrainer.it/salute-benessere/img/neurinoma-acustico.jpg


  1. LIMFOMA
Pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan imunosupresi.
http://apotekherbal.web.id/wp-content/uploads/2015/10/Obat-Herbal-Untuk-Penyakit-Limfoma-Tanpa-Operasi.jpg

  1. ADENOMA HIPOFISIS
Terjadi pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
https://baptisthealth.net/sp/servicios-de-salud/gamma-knife/PublishingImages/adenoma-hipofisario-sp1.jpg

  • OPTIC NEURITIS
Optic neuritis merupakan peradangan pada saraf optic. Saraf optic merupakan bundle serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan gangguan pengelihatan sementara adalah gejala umum dari optic neuritis.
https://www.reviewofoptometry.com/courses/106713/16-19.jpg
  • HYDROCEPHALUS
Hydrocephalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan cerebro – spinal) atau akumulasi cairan cerebro – spinal dalam ventrikel cerebral, ruang sub – aracnoid, atau ruang sub – dural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat – pusat syaraf vital.


semoga bermanfaat :) ...
posted by: ReniPuspitaSari (14068)

Sabtu, 25 Juni 2016

PROSTATOGRAFI

  •    Pengertian Prostatografi


      Prostatography merupakan suatu teknik pemeriksaan radiografi untuk melihat anatomi dari kelenjar prostat dengan menggunakan media kontras positif.  
     Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan karena selain kurang nyaman untuk pasien, pemeriksaan  kelenjar prostat sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan modalitas USG. Namun di beberapa rumah sakit masih dilakukan pemeriksaan prostatografi ini.

  • Anatomi

    Kelenjar prostat terletak tepat di bawah Vesica Urinaria (Kandung kemih) dan mengellilingi uretra posterior. kelenjar prostat memiliki berat +-3gram dan menghasilkan cairan semen akibat adanya hormon testosteron. kelenjar prostat biasanya akan mengalami pembesaran pada usia lebih dari 50 tahun dan akan menekan salurn kemihm sehingga peneluaran air seni akan lambat, (gejala Lower Urinary Tractus Symptomps = obstruktif, iritatif).

  • Indikasi :

  1. Hypertrophy Prostat, yaitu adanya pembengkakan pada kelenjar prostat.
  2. Urinary Retention, yaitu keadaan dimana buang air kecil yang tidak lancar.
  3. Adanya tumor 
  4. Adanya kelainan.

  • Patologi

  1. Hyperplasia , yaitu adanya pertumbuhan jaringan prostat yang kemudian akan mendesak uretra
  2. BPH (Benigna Prostato Hyperplasia) , yaitu adanya hyperplasia pada kelenjar periuretra yang menyebabkan jaringan prostat terdesak.
  3. Prostatitis, yaitu adanya peradangan kelenjar prostat akibat imfeksi. 
  4. Adanya kanker.

  • Pemeriksaan Medis:

  1. Pemeriksaan fisik.
  2. Tes PSA
  3. Tes darah
  4. Urinalisa
  5. Cystoscopy
  6. IVP
  7. BNO + Cystography
  8. Uretrocystography
  9. USG/MRI/CT Scan

Teknik Pemeriksaan:

Pemeriksaan prostatografi dapat dilakukan dengan beberapa proyeksi yaitu :
  • Proyeksi PA 
    Pasien diposiskan prone, dengan Central Poin pada 2 Inchi diatas sympisis pubis dan arah sinar 20 - 25 derajat cranially. Tujuan dari proyeksi ini adalah untuk menunjukkan adanya kalsifikasi serta enlargemen pada kelenjar prostat.
  • Proyeksi AP
     Posisi pasien supine (sama dengan pemeriksaan BNO), arahkan sinar 15 derajat caudally dengan sentrasi pada 1 Inchi di atas simpisis pubis. Tujuan ptoyeksi ini sama dengan proyeksi PA, yaitu untuk melihat danya kalsifikasi serta adanya enlargemen pada kelenjar prostat.
  • Cystouretrography & Vesiculography


Media Kontras

     Pada pemeriksaan prostatografi, bahan kontras yang digunakan adalah Iodin compound yang bersifat water soluble (mudah larut dengan air) . Tujuan penggunaan bahan kontras pada pemeriksaan ini adalah untuk mengisi vesica urinaria, dan melihat apakah ada penekanan pada vesica urinaria ynag disebabkan adanya pembengkakan pada eklenjar prostat.



Rabu, 08 Juni 2016

SEKILAS TENTANG IS (Intensifying Screen)

    Intensifying Screen atau yang lebih familiar dengan IS adalah bahan yang mampu menyerap radiasi dan memamcarkannya kembali dalam bentuk cahaya tampak. intensitas cahaya yang dipancarkan jumlahnya sama dengan intensitas rasiasi yang diterima IS tersebut. IS bersifat luminisensi, artinya menyerap dan mamancarkan kembali radiasi menjadi cahaya tampak.
Luminisensi terbagi menjadi 2, yaitu fosforisensi dan fluorosensi.
  1. Fosforisensi: Radiasi diserap terlebih dahulu kemudian baru dipancarkan menjadi cahaya tampak. Fosforisensi memiliki after glow, sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan IS.
  2. Fluorosensi:   Radiasi yang diterima akan langsung memancarkan cahaya tampak melalui proses eksitasi dan ionisasi.
Ada beberapa persyaratan untuk IS, yaitu:
  • Dapat menyerap radiasu yang cukup besar.
  • Mengeluarkan cahaya/warna tertentu (green / blue emitting ).
  • Memiliki afterglow yang singkat.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi IS, yaitu:
  1. Komposisi fosfor,:jika komposisi fosfor baik, maka efisiensi nya juga baik.
  2. Ketebalan lapisan fosfor : lapisannya yang tebal akan mengakibatkan intensitas yang tinggi tetapi detail yang rendah.
  3. Reflective layer : fungsinya menambha speed dan menurunkan resolusi.
  4. Cristal size : merupakan ukuran Kristal yang berhubungan dengan emisi pencahayaan.
  5. Konsentrasi fosfor : konsentrasi yang tinggi akan memberikan speed yang tinggi.
  6. Cat : berfungsi menyerap radiasi hambur.
Ada beberapa jenis IS, yaitu : Low Screen, Par screen, Fast Screen.
Efek penggunaan IS yaitu:
  • Ketidaktajaman gambar ; karenafactor intensifikasi yang digunakan tinggi, sehingga gambaran yang dihasilkan blurr. Hal ini disebabkan oleh pemakaian IS yang berarti mengurangi factor eksposi dan dosis radiasi terhadap pasien.
  • Mottle; merupakan adanya perbedaan densitas pada hasil radiografi. Hal ini disebabkan karena lapisan IS yang tidak rata serta pemancaran sinar X yang random yang mengakibatkan sinar yang sampai ke objek/ screen tidak sama rata di setiap bagian.
Mekanisme kerja IS:
        Energy radiasi diserap oleh IS lalu terlepas dari pita valensi yang akan menuju ke pita konduksi, lalu fosfor yang tidak murni akan ditarik kembali ke pita valensi dan pada proses ini terjadi pelepasan energy dalam bentuk cahaya tampak.
 
Semoga bermanfaat . . ^_^